Senin, 23 Januari 2012

"Semarak Merah di Imlek"

Dear Bloggers,

Nuansa merah bertabur dimana-mana menyemarakkan perayaan tahun baru Cina yang kita kenal dengan sebutan Imlek. Tahun Baru China merupakan hari raya yang paling penting dalam masyarakat China. Diluar daratan China, Tahun Baru China lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek.


Imlek yang saya tahu, identik dengan merah beserta kue keranjang, angpao, lentera, petasan/mercun, tebu, barongsai, dan jeruk shantang. Kemeriahannya setara dengan kemeriahan tahun baru Masehi. Setiap tahun Imlek ditandai dengan pergantian shio yang diambil dari karakter hewan, dan kali ini menjadi tahun Naga Air.

Konon berdasarkan sejarahnya, Imlek berasal dari cerita/legenda rakyat ketika orang Cina berhasil melawan hewan mitos bernama Nian, dengan menggunakan kostum berwarna Merah. Makhluk Nian ini, konon suka memangsa hewan ternak, memakan hasil pertanian dan penduduk terutama anak-anak. Semenjak itu, setiap menjelang dan selama Tahun Baru, penduduk akan menggantung lentera merah serta memasang tirai/gordin merah pada pintu dan jendela. Selain itu, masyarakat juga menggunakan petasan untuk menakuti Nian.

Namun, terlepas dari mitos tersebut benar atau tidak, yang pasti perayaan Imlek merupakan perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina setelah melewati musim dingin yang menusuk dan mensyukuri permulaan musim baru penuh harapan yakni musim semi yang terjadi tiap tahunnya.

Warna Merah menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, melambangkan kebahagiaan dan semangat hidup. Umumnya bagi kita, warna Merah sebagai perlambang keberanian sebagaimana warna merah yang dipilih juga untuk bendera Indonesia. Makna yang terkandung dalam warna Merah tersebut dianggap bisa menghantarkan ruh keberanian dan semangat untuk mencapai kebahagiaan hidup. Merah yang cerah dan menyala mampu menarik berbagai pasang mata karena mampu memperkuat karakter apapun yang mewakilinya.

Termasuk bagi saya, warna merah adalah warna yang saya suka selain biru. Merah mampu membangkitkan energi seseorang untuk kembali siap dan optimis dalam melangkah. Ketika melihat warna merah, yang saya rasakan semangat yang menyala-nyala. Ada baiknya kita ambil nilai-nilai atau filosofi berharga yang diwariskan dari budaya Tionghoa ini.....bahwa hidup harus terus disyukuri dan setiap tahun harus mencapai peningkatan dalam berbagai hal yang positif. Iman, Umur, Rezeki, Karir dan Kesehatatan yang baik adalah sumber kebahagiaan dalam hidup.

Semoga kesuskesan, kesehatan, kemakmuran semakin berlimpah di tahun baru naga air ini ya bloggers...Amiin



Salam,



ASM





6 komentar:

  1. happy Imlek ya!
    Xie Nian Kuai Le.....

    BalasHapus
  2. Imlek memberi suasana berbeda, terutama kesemarakan warena merah... merah bagi komunitas Tionghoa selalu berarti baik!

    BalasHapus
  3. Sebenarnya imlek itu bukan identik dengan jeruk shantang saja. Tapi imlek itu identik dengan jenis jeruk lainnya, biasanya sih jeruk phonkam.
    Karena jeruk itu dalam lafal bahasa hokkian "kham" yang berarti iklas dan rela. Jadi dengan menyuguhkan jeruk artinya kita akan iklas dan rela memberikan sesuatu kepada sanak saudara dan handai taulan yang datang bertamu. Perlambang ini lebih mengartikan bahwa kita harus ikhlas dan rela memberikan yang terbaik buat masyarakat, bukannya kikir dan pelit serta malah mengambil hak orang lain (rakus)...

    BalasHapus
  4. .,...,.selamat imlek bagi yang merayakan,.,..,

    BalasHapus